Purwoceng si Viagra Jawa

Purwaceng atau purwoceng semula bernama latin Pimpinella pruacan, tapi kemudian direvisi menjadi Pimpinella alpina. Di Indonesia semula tumbuhan ini hidup liar di kawasan Dieng pada ketinggian 200 - 3000 meter di atas permukaan laut.  Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (1987), sebaran tanaman ini kini meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Purwoceng ini dikenal juga dengan nama lain Gebangan Depok (Gunung Tengger) dan Suripandak abang (pegunungan Lyang, Jawa Timur).

Purwoceng merupakan tumbuhan semak kecil yang merambat di atas permukaan tanah seperti Pegagan dan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter antara 1-3 cm. Dia hidup bergerombol setinggi 20 cm-30 cm.


Purwoceng juga mendapat sebutan ‘Viagra Jawa’.Hal ini karena Purwoceng sudah legendaris yang dijadikan obat kuat oleh para raja atau kalangan istana di daerah Jawa. Purwoceng dikenal bisa membuat pria semakin perkasa. Khasiat Purwoceng ini bukan sekedar mitos belaka karena studi sudah membuktikannya bahwa tanaman ini berkhasiat menambah stamina. Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi dalam negeri, dapat diketahui bahwa ada efek nyata antara Purwceng terhadap peningkatan kemampuan seksual.

Hasil studi peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2007, menyatakan bahwa seluruh bagian tanaman Purwoceng dapat digunakan sebagai obat tradisional, namun bagian yang paling berkhasiat adalah akarnya.
Akar Purwoceng mempunyai sifat diuretika dan digunakan sebagai aprosidiak, yaitu khasiat obat yang dapat meningkatkan atau menambah stamina. Penelitian ini dibernarkan pula oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Pada umumnya tumbuhan atau tanaman yang berkhasiat sebagai aprosidiak mengandung senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang berkhasiat sebagai penguat tubuh serta memperlancar peredaran darah. Sebuah penelitian lain yang dikutip dari buku Mitos Seputar Masalah Seksual dan Kesehatan Reproduksi, Sabtu (23/1/2010) menyebutkan bahwa Purwoceng dapat meningkatkan gairah seks, meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan jumlah spermatozoid.

Akar Purwoceng menyerupai wortel dan berwarna putih, panjangnya sekitar 10 cm. Akar ini mengandung turunan senyawa kumarin yang sering digunakan dalam industri obat modern, tetapi bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi dan anti kanker.

Agar mendapatkan khasiat secara nyata dari Purwoceng, herbal ini harus diminum teratur selama 7-15 hari. Selain untuk meningkatkan stamina, tanaman ini juga berkhasiat menghangatkan tubuh, saraf dan otot, menghilangkan masuk angin dan pegal linu, melancarkan buang air kecil, obat analgetika (menghilangkan rasa sakit), menurunkan panas, obat cacing, antibakteri serta anti kanker. Purwoceng yang asli memiliki rasa khas, yaitu pedas, yang dihasilkan oleh akar dan bijinya.

Keberadaan Purwoceng yang semakin langka disebabkan selain karena terdesak oleh pesatnya permintaan pasar. Selain itu juga karena pengadaannya memerlukan waktu. Kini Purwoceng dapat diselamatkan dengan budi daya menggunakan metode kultur in vitro.

0 comments: (+add yours?)

Posting Komentar