Matoa (Pometia pinnata) merupakan flora identitas Propinsi Papua Bara. Buah ini termasuk ke dalam famili
Sapindaceae. Pohon matoa mampu tumbuh tinggi mencapai 50 m dan memiliki kayu yang
cukup keras. Akar papan tingginya mencapai 5 m, daun
majemuk berseling, bersirip genap, tangkai daun panjang ± 1 m, anak daun
4 - 13 pasang bentuknya bundar memanjang dengan tepi yang bergerigi.
Mahkota bunga agak berbulu pada bagian luar, kelopak bunga agak menyatu.
Buah matoa berbentuk bulat lonjong seukuran telur puyuh atau buah pinang
(keluarga Palem) dengan panjang 1,5-5 cm dan berdiameter 1-3 cm, kulit
licin berwarna coklat kehitaman bila masak dan ketika masih muda berwarna
kuning kehijauan, ada juga yang menyebut hijau-kekuningan). Kulit ari
putih bening melekat pada biji, manis dan harum.
Gejala Obesitas dan Komplikasinya
01,Februari2012
Bentuk muka anak dan remaja yang menderita obesitas tidak proporsional. Hidung dan mulut
relatif kecil, dagu ganda dan timbunan lemak di daerah payudara sehingga
cenderung membuat malu remaja putra. Perut menggantung, terdapat
lipatan dan alat genital khususnya pada remaja putra akan terlihat lebih
kecil karena timbunan lemak. Paha dan lengan terlihat besar namun jari
tangan sangat runcing.
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.
Penyebab terjadinya Obesitas
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:
Faktor genetik
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:
Faktor genetik
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
Apa itu Obesitas
Obesitas merupakan kelebihan berat badan yang disebabkan lemak berlebih padak tubuh dan terjadi penimbunan. Kegemukan dan obesitas didefinisikan oleh WHO sebagai akumulasi
lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan
ke individu.
Lemak sebenarnya diperlukan oleh setiap orang untuk menyimpan energi, penyekat panas, penyerap guncangan serta fungsi yang lainnya. Jumlah lemak tubuh dan berat badan harus seimbang, perbandingan yang normal adalah sekitar 18-23% pada pria atau 25-30% pada wanita . Dari angka ini menunjukan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas, begitu pula wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% sudah dianggap obesitas.
Lemak sebenarnya diperlukan oleh setiap orang untuk menyimpan energi, penyekat panas, penyerap guncangan serta fungsi yang lainnya. Jumlah lemak tubuh dan berat badan harus seimbang, perbandingan yang normal adalah sekitar 18-23% pada pria atau 25-30% pada wanita . Dari angka ini menunjukan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas, begitu pula wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% sudah dianggap obesitas.
Langganan:
Postingan (Atom)